FAKTA DIBALIK REALITAS
KERIS JAWA
Sejarah telah mencatat bahwa pembuatan tosan aji
yang berupa keris, tombak, kudi dan lain sebagainya merupakan peninggalan karya
nenek moyang bangsa Indonesia
yang telah mendunia, dan dalam kenyataanya belum banyak diapresiasi sebagai
mahakarya logam murni yang bermuatan teknologi tinggi dimana keberadaanya mempunyai
kemanfaatan bagi manusia, hewan dan lingkungan dalam berkehidupan sehari-hari.
Pencitraan yang muncul terhadap tosan aji ini adalah mistik/klenik dengan
berbagai macam ubo rampainya dengan embel-embel jin penunggu tosan aji tersebut.
Pola
fikir inilah yang terus berkembang dan menggulung dalam sekian abad lamanya
sehingga tidak dapat dipisahkan dengan pencitraanya yang demikian seram, seolah
olah pemegang tosan aji ini akan sangat dekat dengan penyekutuan Kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Tak pelak lagi bahwa perkembangan dan eksistensi budaya perkerisan
tidak mendapat hati secara total didalam negeri asalnya yaitu di Indonesia yang
masyarakat mayoritasnya beragama Islam. Dalam Al Qur’an yang mulia (Al Hadiid; ayat
25) telah dikaji dan dijelaskan dengan sangat terang bahwa diturunkanya Besi
didalam bumi ini, keberadaanya sebagai alat yang bermanfaat dan berdayaguna
untuk perjuangan di jalan Gusti Allah SWT dan mempermudah manusia dalam aktivitas
keseharianya. Materi mineral pembentukanya inilah yang perlu dicermati lebih
seksama dan mendalam guna memberikan informasi yang benar, tanpa ada maksud
mencari pembenaran dalam budaya perkerisan nusantara.
Lompatan kaidah berfikir secara
sembrono tanpa adanya penyelidikan dan pengajian secara akurat, selanjutnya
memfitnah suatu hal dan menyebarkan informasi yang salah inilah akhirnya dapat
membentuk sebuah opini negatif yang sangat dahsyat bagi perkembangan dan eksistensi
tosan aji pada periode generasi selanjutnya. Kalau dicermati secara mendalam,
ada sebuah pembelokan informasi dan penguburan fakta sejarah bahwa di dalam
logam mulia ini terkandung informasi teknologi tinggi yang tersimpan dibalik
keindahan bilah tosan aji ini. Siapkah kita menerima kenyataan informasi ini,
atau kita hanya sebagai orang yang cukup menjadi pengagum Bilah indahnya yang
juga mempunyai nilai ekonomi tersebut.
Kemanakah kita akan menentukan pilihan?
.....................