Rabu, 07 Desember 2016


FAKTA DIBALIK REALITAS KERIS JAWA





           Sejarah telah mencatat bahwa pembuatan tosan aji yang berupa keris, tombak, kudi dan lain sebagainya merupakan peninggalan karya nenek moyang bangsa Indonesia yang telah mendunia, dan dalam kenyataanya belum banyak diapresiasi sebagai mahakarya logam murni yang bermuatan teknologi tinggi dimana keberadaanya mempunyai kemanfaatan bagi manusia, hewan dan lingkungan dalam berkehidupan sehari-hari. Pencitraan yang muncul terhadap tosan aji ini adalah mistik/klenik dengan berbagai macam ubo rampainya dengan embel-embel jin penunggu tosan aji tersebut.
Pola fikir inilah yang terus berkembang dan menggulung dalam sekian abad lamanya sehingga tidak dapat dipisahkan dengan pencitraanya yang demikian seram, seolah olah pemegang tosan aji ini akan sangat dekat dengan penyekutuan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tak pelak lagi bahwa perkembangan dan eksistensi budaya perkerisan tidak mendapat hati secara total didalam negeri asalnya yaitu di Indonesia yang masyarakat mayoritasnya beragama Islam. Dalam Al Qur’an yang mulia (Al Hadiid; ayat 25) telah dikaji dan dijelaskan dengan sangat terang bahwa diturunkanya Besi didalam bumi ini, keberadaanya sebagai alat yang bermanfaat dan berdayaguna untuk perjuangan di jalan Gusti Allah SWT dan mempermudah manusia dalam aktivitas keseharianya. Materi mineral pembentukanya inilah yang perlu dicermati lebih seksama dan mendalam guna memberikan informasi yang benar, tanpa ada maksud mencari pembenaran dalam budaya perkerisan nusantara.

          Lompatan kaidah berfikir secara sembrono tanpa adanya penyelidikan dan pengajian secara akurat, selanjutnya memfitnah suatu hal dan menyebarkan informasi yang salah inilah akhirnya dapat membentuk sebuah opini negatif yang sangat dahsyat bagi perkembangan dan eksistensi tosan aji pada periode generasi selanjutnya. Kalau dicermati secara mendalam, ada sebuah pembelokan informasi dan penguburan fakta sejarah bahwa di dalam logam mulia ini terkandung informasi teknologi tinggi yang tersimpan dibalik keindahan bilah tosan aji ini. Siapkah kita menerima kenyataan informasi ini, atau kita hanya sebagai orang yang cukup menjadi pengagum Bilah indahnya yang juga mempunyai nilai ekonomi tersebut.
Kemanakah kita akan menentukan pilihan? .....................